Rabu, 02 Mei 2012

REVIEW: "THE WITNESS"

Tadinya saya akan menonton film terbaru Joko Anwar, "Modus Anomali". Tapi lalu saya berpikir, "Hmm, ini pasti film bagus. Gimana kalo aku coba nonton film lain." Saya sangat sangat jarang menonton film Indonesia. Dan akhirnya "The Witness" mendapatkan kesempatan langka itu.

"The Witness" bercerita tentang seorang gadis yang menjadi "saksi" atas pembantaian keluarganya. "Saksi" di sini tidak secara kasat mata saja, tapi juga secara spiritual. Tapi tenang, film ini bukan film horor. Saya belum punya minat untuk menikmati horor Indonesia. Bisa dikatakan, "The Witness" adalah film bertipe drama-thriller walaupun terdapat unsur "hantu-hantu-an" di film ini.

Film yang di-sutradarai oleh Muhammad Yusuf ini jauh dari kata "norak". Digarap tidak asal-asalan; tidak seperti film Indonesia pada umumnya. Saya salut dengan cinematography-nya yang indah. Paten. Sebenarnya cerita dalam film ini bisa selesai dalam 60 menit. Namun sang sutradara tertarik menggarap adegan-adegannya se-intens mungkin, yang ternyata menghasilkan gambar yang bagus. Setiap adegan-adegan intinya dibuat dengan gaya peng-kamera-an yang tidak main-main, walaupun, menurut saya, ada beberapa adegan yang terasa dipanjang-panjangkan sehingga terkesan membosankan. Sekali lagi, saya hanya bosan pada plotnya, tidak pada gambarnya, yang berarti bahwa style film ini juga bagus. Saya paling menyukai adegan pembantaian di dalam rumah Angel.

Twist atau kejutan cerita dalam film ini, sebenarnya tidak fresh-fresh amat. Tapi alurnya yang tidak melulu maju, menjadikannya spesial. Acting para aktornya juga tidak main-main.

Rating Rajananbaek: 7/10

Tidak ada komentar:

Posting Komentar