Selasa, 23 Februari 2010

WHAT'S UP, HOLMES?!



"Sherlock Holmes"; sebuah nama yang sudah tidak asing lagi bagi para pembaca buku dan para penyimak kultur-kultur pop. Seorang tokoh rekaan atau buatan yang merupakan seorang detektif sakti, yang mampu memecahkan masalah-masalah sukar yang tak dapat ditemukan solusinya oleh detektif-detektif lain. Saya pribadi tidak pernah membaca satu pun kisahnya. Namun bagi anda yang adalah penggemar setia kisah2nya, saya salut; karena tidak banyak orang yang mau mengikuti kisah yang berbelok-belok dan berseri-seri semacam itu. ["berseri-seri" sama artinya dengan memiliki banyak seri...hehehe] Penulis kisah Sherlock Holmes yang paling terkenal adalah Sir Arthur Conan Doyle; yang adalah juga seorang penulis novel sejarah, puisi dan karya ilmiah.

Sherlock Holmes goes to the movie!!

Apa jadinya bila kisah tokoh ini diangkat ke dalam sebuah film? Hmm...berarti mengadaptasi novel menjadi film? Lalu bagaimana dengan Dragon Ball Evolution (2009) yang diangkat dari komik itu? Akankah kisah Sherlock ini akan seburuk film adaptasi tersebut?

Saya rasa ini berbeda ; karena DB Evolution berasal dari novel grafis bersambung (sangat fatal bila filmnya digarap secara jelek), sedangkan Holmes berasal dari kisah berseri yang ternyata mempunyai banyak versi. Kisah adaptasi seperti Sherlock Holmes sebenarnya bukan adaptasi. Karena bisa saja sang pembuat film memunculkan Sherlock Holmes "versi"nya sendiri. Keuntungannya, film jilid pertama ini tidak akan membosankan. Kekurangannya, beresiko besar masuk kepada jurang sekuel yang berjilid-jilid yang memuakkan.

Sherlock Holmes (2009) yang rilis Januari 2010 di Indonesia, menceritakan petualangan seorang detektif yang bernama sesuai dengan judul filmnya, ditemani oleh teman dekatnya yang adalah seorang dokter, Dr. Watson.

Film ini terhitung rilis bulan Desember 2009 di Amerika sana. Oleh karena itu, jika pantas, film ini berhak memasuki kompetisi-kompetisi penghargaan film di awal 2010. Dan faktanya, film ini termasuk diperhitungkan di Golden Globe Award 2010. Dengan menyabet Award untuk kategori Best Actor in a Motion Picture-Musical or Comedy, film ini patut berbesar hati karena bukan hanya itu saja, ia dinominasikan pula oleh Academy Award untuk Art Direction dan Original Scorenya. Cool! Memang pantas mendapat achievement semacam itu. Karena setelah rajananbaek menontonnya, memang tidak berlebihan jika kita menyanjungnya. hohoho..

Pengarahan art dan screenplay sangat enak untuk dinikmati. Filmnya membawa kita ke Inggris ke zaman sebelum adanya teknologi mesin. Well, berarti kita berurusan dengan pistol model kuno ala Inggris, pedang tarung yang tidak tebal-tebal amat, baju berpergelangan tangan mengembang ala bangsawan, dan... kereta kuda. Sherlock Holmes digambarkan sebagai orang yang urakan. Iya, memang ia disegani, tapi bukan karena wibawanya, mungkin karena ia adalah salah satu orang terpandai di negeri itu. Ciri khasnya yang pakem memang ditunjukkan. Seperti doyan menghisap tembakau melalui pipa, pandai melakukan penyamaran, dan mempunyai daya intelejensia yang tinggi. Tetapi creator film ini menambahkan gimmick lain pada sang detektif, seperti misalnya: jago berkelahi, ataupun sikapnya yang selalu saja santai; yah...hal ini bisa dimaklumi karena sang creator film tidak mau tokohnya keliatan tua dan membosankan di mata para penonton, lagipula hal ini juga menjaga-jaga apabila nanti dibuatkan sekuel... (-_-!)




Ceritanya fun, tapi ya itu tadi...ini bukan film full action. Campuran antara aksi, petualangan, misteri, dan.....sedikit komedi. Tak bisa dipungkiri, film ini akan dibuatkan sekuelnya. Akhir kisahnya tetap berusaha untuk menyisakan misteri bagi penonton. Ada satu tokoh yang belum diungkapkan identitas lengkapnya. Yah, siap-siap sajalah menyaksikan kelanjutannya. Mungkin Mr. Downey Jr. masi bisa ya untuk dua film lagi? Untuk Iron Man saja rasanya masi sanggup...hahaha.

Ada salah satu adegan yang kelihatannya pantas untuk dicap "lebai" atau berlebihan di film ini. Yaitu adegan pada saat terjadi ledakan besar di sebuah pabrik, yang mengisyaratkan bahwa Dr. Watson akan tewas seketika, eh ternyata tidak tewas.

Tapi beneran lho gambarnya bagus sekali pas di slow motion-kan.


Minggu, 07 Februari 2010

BAJINGAN-BAJINGAN YANG TERHINA, BITCH!

Apa saja yang terbersit di benak anda jika mendengar kata "Nazi"? Apakah "nazi goreng" or "nazi uduk"? Aduh aduh, saya tidak sedang membicarakan "nazi" yang satu itu. Jika anda normal, yang mungkin muncul dalam pikiran anda adalah:

1. German (negara asal Nazi)

2. Hitler (dengan "ingus" hitamnya itu)

3. Jew/Yahudi (yang pernah dibakar hidup-hidup oleh Nazi)

Nazi adalah sebuah nama pemerintahan dan merupakan suatu fenomena yang sudah mendunia. Pemerintahan Nazi yang dipimpim oleh Hitler sangat membenci sekali orang-orang keturunan Yahudi. Beberapa film telah mengangkat hal ini. Bahkan sampai sekarang, masi ada juga film yang mengangkat mengenai Nazi ini.


Inglourious Basterds (2009) mengisahkan tentang konspirasi kelompok pergerakan Yahudi dalam menjatuhkan Nazi Jerman. Film ini dikemas apik sekali oleh Quentin Tarantino. Seperti film-film Tarantino pada umumnya, film ini miskin musik. Lebih menimpakan kekuatannya pada screenplaynya, akting, dan ketenangan mengikuti alur ceritanya. Dibumbui oleh humor-humor "gelap" atau "canggung", mengikuti film ini tidak membuat kita bosan, bahkan elemen-elemen kejutannya membuat kita terhenyak sesaat di dalam kesepian... (wedew..)

Tapi memang betul, Quentin Tarantino layak untuk disegani sebagai seorang sineas karena film-filmnya sangat khas sekali dan gaya penceritaannya sudah dikenal banyak orang. Inglourious Basterds dikemas dalam bentuk chapter per chapter sama seperti film Kill Bill (2003&2004) yang juga buatan Tarantino, yang juga banyak dikagumi orang (memang kebanyakan film-film Quentin Trantino itu asik). Film ini mendapat banyak sekali penghargaan, termasuk dalam bursa Golden Globe. Christoph Waltz, sang aktor pemeran pembantu, dianugerahi banyak piala atas aktingnya yang memukau. Jika anda juga ingin terpukau , silahkan saja tonton film ini. Kalau boleh dibilang, ada beberapa karakter unik selain yang dimainkan oleh Waltz di film ini. Salah satunya adalah karakter Lieutenant Aldo Raine yang dimainkan oleh Brad Pitt. Bisa dibayangkan betapa cool-nya akting Christoph Waltz sehingga mengalahkan pesona Brad Pitt.

Adegan tembak-menembak di film ini sangat brutal sekali; apalagi jika anda sudah mengerti Tarantino: ia tak segan-segan bermain dengan kebrutalan dan anarki. Jika anda adalah seorang keturunan Yahudi, saya rasa ini bakal menjadi film favorit anda (apalagi anda-anda yang tergila-gila pada Brad Pitt.....[lho!]). Dan, setelah saya selidiki, Brad Pitt a.k.a. Letnan Aldo Raine berpotensi melahirkan sebuah tagline movie terbaru:

"i'm going to give you a little something you can't take off, bitch!"
(maaf, kata "bitch"nya sebenarnya tidak ada)