Minggu, 15 November 2009

KILL OR BE KILLED

asik juga menyimak sebuah perlombaan atau pertandingan membunuh...

kenapa asik? entahlah. mungkin karena salah satu basic instinct manusia adalah MEMBUNUH. salah satu strategi untuk bertahan hidup adalah dengan membunuh makhluk hidup lainnya untuk dijadikan makanan. itulah kenyataannya.

The Tournament (2009) menceritakan kiprah para assasins atau pembunuh berlaga di sebuah turnamen pembunuhan. sebuah kota dijadikan sebuah ajang tempur bagi 30 orang peserta. dengan alat tracking mereka dapat saling mengetahui di mana letak keberadaan mereka masing2. peraturannya: dalam jangka waktu 24 jam, harus di temukan 1 orang pemenang saja. jika tidak, chip yg ada pada tubuh mereka akan meledak.

film ini juga mengingatkan kita pada Death Race (2008) yang juga mengangkat kisah pertempuran sampai mati, hanya saja yg ini dalam bentuk balapan mobil.

memang tipe2 race atau tournament yg sekarang sedang marak adalah tipe kill or die. para peserta dipaksa untuk membunuh peserta lain agar ia sendiri tetap hidup.

yang menjadi masalah adalah jika salah satu peserta adalah teman baik salah satu peserta lain. apakah sanggup membunuh seorang sahabat agar kita sendiri dapat hidup? film jepang Battle Royale (2000) mengangkat plot tersebut. dengan tagline "could you kill your best friend?" sangat menarik untuk menyimak konflik dan drama yang terdapat dalam film ini.

laga2 lama seperti Mortal Combat (1995) ataupun beberapa film Van Damme ataupun aktor2 laga tahun 90-an dulu memang gak jaman lg. perkelahian di atas ring atau di suatu pulau atau di suatu tempat khusus rasanya sudah membosankan. lihat saja The Tournament, ia dapat mengeksplor kota, senjata, bahkan teknik beladiri dengan lebih terkini. DOA: Dead Or Alive (2006) termasuk membosankan. tapi tidak dengan Fearless (2006); ceritanya memang beda dan ternyata tidak monoton, dan aksi kung-fu Jet Li tetap memukau.

biasanya film2 seperti ini hanya menjual adegan aksi semata. dialog dan penceritaannya tidak dalam. yah, liat aja siapa yang bakal mati dan yang tetap idup.....enak, bukan?